Jumat, 26 November 2010

Dampak Positif Musik

Dampak Positif Musik


DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MODERNISASI DAN GLOBALISASI


Dampak positif dan negatifnya dari segi teknologi, dll
Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini, menjadikan kita untuk lebih nyata melihat tantangan masa depan bangsa Indonesia. Karena dengan melihat nyata seperti itu, kita menjadi lebih tau terhadap apa yang sedang benar benar terjadi sekarang dan bagaimana cara-cara untuk menghadapi tantangan tersebut. Yang dapat dilihat dari dampak positif dan negatifnya. Salah satu dampak negatifnya adalah penayangan film yang terlalu mengambil unsur kebaratan yang tidak semuanya baik dan penggunaan fasilitas internet yang tidak semua informasi ada yang baik untuk dipergunakan. Budaya barat yang masuk ke Indonesia, ada yang menganggap sebagai penjajahan lewat budaya. Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi yang akan melunturkan identitas jati diri bangsa.
Namun di sisi lain, tidak mungkin bagi bangsa untuk menutup diri ditengah ketergantungan kepada bangsa lain. Tetapi tidak berarti bahwa mereka tengah meninggalkan tradisi, keluarga, ajaran agama atau identitas nasional bangsa, bahkan ketika bangsa mampu melakukannya, namun kebanyakan tidak. Dan pada kenyataannya, keterlibatan mereka dalam budaya global menyebabkan bangsa memiliki pilihan yang lebih beragam. Pola pendidikan yang masih kurang baik, karena dipengaruhi oleh salah satu bidang yaitu dari segi ekonomi.
Melihat kondisi bangsa Indonesia yang sekarang dipermainkan oleh modernisasi dan globalisasi, menjadikan tantangan masa depan bagi bangsa Indonesia lebih sulit karena begitu luasnya komunikasi seperti hilangnya jarak penyekat. Dengan masuknya modernisasi dan globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Dari satu sisi, kita secara tidak langsung saling ketergantungan pada bangsa lain, terutama dari segi bidang ekonomi. Dari segi ekonomi kita harus saling menjalin kerja sama dengan bangsa lain. Kerja sama Negara-negara ini harus dapat mendorong juga hadirnya aturan yang dapat mengatur aktivitas perusahaan-perusahaan multinasional di suatu Negara. Caranya bisa dimulai dengan memberikan apresiasi yang baik kepada setiap kalangan yang mengusahakan perkembangan kebudayaan daerahnya. Dengan demikian, akan tumbuh kreasi-kreasi baru dari mereka yang tidak mustahil akan diminati pula oleh orang-orang asing.
Secara tidak langsung, modernisasi dan globalisasi masuk lewat perfilman di Indonesia ataupun dari musik yang diperdengarkan karena ada campuran-campuran musik baratnya yang dapat melunturkan atau meninggalkan tradisi yang sebagai identitas nasional bangsa Indonesia. Begitu seimbangnya dampak positif dan dampak negatifnya kita harus pandai memilah-milah. Memang film dan musik barat bisa menghiburkan bahkan menambah pengalaman kehidupan luar yang sangat canggih. Tetapi dari dampak negatifnya dari contoh kecil saja, jika tidak terlalu sering menonton dan mendengarkan budaya luar secara tidak langsung hidup kita akan seperti kabisaan orang luar. Dari musik dan tarian luar terlalu di tonton dan diperdengarkan maka secara tidak langsung pula kita melunturkan atau bahkan meninggalkan tarian dan musik tradisional banga kita sendiri.
Dari berbagai macam kejadian seperti itu, baik dari segi positif dan dari segi negatifnya. Maka dari segi ekonomi, kita bisa bekerja sama dengan negara lain. Dari segi budaya, lebih memperketatnya budaya yang masuk ke Indonesia. Dan bisa menemukan orang yang dapat merespon pemilihan budaya dan pertumbuhan ekonomi, maka dapat dilakukan dengan pendidikan yang baik dengan meminta perhatian yang cukup dari pemerintah untuk penataan pendidikan. Karena pendidikan merupakan jembatan emas menuju suatu masyarakat yang cerdas, bermoral, dan berbudaya. Dengan bekal yang cukup lewat pendidikan dan di dukung juga dari kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan dampak positif dan negatif dari modernisasi dan globalisasi dari segi bidang apapun.
Nina Armando, Staf Pengajar Jurusan Komunikasi FISIP UI, mengatakan bahwa kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif.Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.
Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
Dalam kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
Namun, sisi negatif penggunaan komputer tak juga bisa diabaikan. Salah satunya adalah dari kemungkinan anak, kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
Akses negatif lewat internet Pengaruh negatif lain, adalah terbukanya akses negatif anak dari penggunaan internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet.
Meski demikian, mengajarkan internet bagi anak di zaman sekarang merupakan hal penting. Hanya saja, demi mencegah dampak negatifnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua.

Dampak Negatif Musik

dampak negatif dari internet

DAMPAK NEGATIF INTERNET memang sangat kentara jika di lihat dan diamati lebih seksama, walaupun demikian tetap saja kalau menurut pendapat saya, internet lebih banyak membawa dampak positif dari pada dampak negatifnya. Tetapi kesempatn kali ini saya hanya ingin sedikit menulia tentang dampak negatif dari internet, tentunya tulisan ini sangat lah subjektif, untuk itu jika ada sesuatu yang salah mohon di maklumi.

Memang tidak dapat dipungkiri,bahwa selain internet membawa dampak positif, intenetpun membawah dampak negatif, nah dibawah ini adalah beberapa dampak negatif internet yang dapat saya informasikan kepada anda.
1. Pornografi
Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut emmang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya porngrafi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bias mengaksek homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.
2. Perjudian
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang inis emakin makak, bahkan perjudian di internet diatus dengan sedemikian ruma sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.
3. Penipuan
Penipuan terbilah cukup marak terjadi di internet, hal ini terjadi di karenakan adanya kemudahan transaksi tanpa-tatap muka yang kemudian berujung pada mudahnya seseorang di tibu oleh orang lain.
4. mengabaikan kehidupan social.
Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet, bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkunagnnya, hal ini memang cukup berbahaya jika terjadi, untuk itulah jia anda seorang netter, sebisa mungkin luangkan waktu untuk sekedar berbincang atau bercakap-cakap dengan masyrakat sekitar.
5. Kecanduan internet.
Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya.(ipoetmedia.blogspot.com)

Musik Indonesia yang Terpopuler

Musik Indonesia yang Terpopuler

INFO TERPOPULER SAAT INI TERBARU HARI INI

New Release Star 2011 (program video clip publication),
Dari:
Smtv Indonesia Dua
Kepada:
Anggota Akademi Kreatif SMTV(Student Music TV) for your Song Publication.
Waktu:
20 November jam 18:09
Pesan:
New Release Star 2011 (program video clip publication),
deadline registration special new year, Nov 2010

1. Tayang clip di episode talkshow with VJ Student (berikut talkshownya) , jaringan SMTV 27 TV Lokal seNusantara.Dan tayang clip di SMTV Chart & Clip Collections(khusus peserta Akademi Klip SMTV)

2. Program tayang special “Future Clip “SMTV berkolaborasi dengan JPNC Group TV (30 TV local berbeda lainnya ) ,dalam bentuk program : Karaoke TV dan Clip Save on Ponsel .
Dimana video clip terdapat lirik berjalan (Karaoke) dan nomer kode “video music on demand” untuk menyimpan free videoclip di ponsel, termasuk promosi rbt bersamaan di halaman video music on demand masing2 lagunya.

3. Tayang clip di episode special “tatap muka musisi Indonesia”berikut bincang-bincangnya, di CB Channel Depok/Jkt.

Peserta Akademi Klip SMTV memperoleh gratis publikasi di fasilitas2 : SMTV integrated song media Publication” (jaringan tv tayang resmi SMTV, radio2 FM mitra, majalah komunitas pelajar/nasional, on line, unique streaming, dan mobile application ).
Sedang video clip non Akademi Klip SMTV still welcome (subject to be discussed) !

Pendaftaran : info@studentmusic.tv or info@indonesianmusic.tv , call hotline : 081282999021

---------------------------------------------------------------------------
Short About : Akademi Klip SMTV
Buat kalian yang belum punya video klip, Ingin membuat Video Klip yang Affordable(terjangkau), High Quality dan High Impact. Ayo join community projectnya SMTV, berkarya bareng Akademi Klip SMTV(Student Music TV). Tidak saja menjadi video klip unggulan tapi manfaatkan free song publicist programnya antara lain episode music story kalian (gratis produksi dan tayang), tayang jaringan resmi SMTV seNusantara(28 TV Lokal) dan masih banyak lagi manfaat2 positif lainnya.

Akademi Klip SMTV, solusi cerdas pembuatan klip bersama komunitas pelajar kreatif dan team SMTV , hasil video klip HIGH QUALITY(broadcast standard) - Affordable Budget (terjangkau) dan High Impact, publikasi klip tidak perlu repot lagi otomatis didukung langsung oleh jaringan tayang SMTV seNusantara dalam format episode2 tayang TV strong story to remember.
Fasilitas2 publikasi SMTV merupakan bagian “FREE Facilities” bagi mereka(Musisi Indonesia) yang telah terlibat dalam Community Project (semi grant program) bersama komunitas pelajar kreatif dan professional talents SMTV, dalam berbagai bentuk pilihan wadah inkubasi binaan SMTV :Akademi Klip, Film Musikal House, Akademi VJ&Broadcast, Akademi Student Reporter dan Teater Musikal.

Di setiap project Akademi Klip SMTV :
- Gratis episode (produksi dan tayang di jaringan siar resmi SMTV / 27 tv) : episode SMTV Chart Special , Clip Collections& SMTV bts special
-Lokasi2 video clip SMTV Project : SMTV Camp/ Studio Alam/ Indonesia Tourism& Culture / School Rock Tour
-Juga sudah termasuk memperoleh supporting free berbagai fasilitas SMTV integrated song media publication
- Di dalam episode2 bts juga sudah terdapat talkshow with vj student selain insert tayang clip.
-Episode SMTV mengandung pesan2 Nation Building (through music ) untuk tourism/culture/history/go green/humanity.

Integrated Song Media Publication : Jaringan tayang resmi SMTV (28 TV), jaringan student music radio prog (FM2 seNusantara), Magz group(music, education, tourism), ponsel application.


Student Music Television (SMTV)Indonesia, TVnya kolaborasi Pelajar dan Musisi Indonesia, siar seNusantara dari Batam hingga Batu, dari Tarakan hingga Depok/Jkt (jaringan tayang resmi SMTV di 28 TV Lokal).Bagi daerah yang belum terjangkau tayang terdapat TV kabel on line & ipad tv di http://studentmusic.tv/ (autoplay streaming, multichannels&multibandwith).

How to join? dengan support 1st community project bersama komunitas pelajar SMTV is the gate to enter our program .
Welcome musician All Genre/umum (band/duo/solois)to join our community project . Email: info@studentmusic.tv or call to 081282999021, sms
021-68582358.
www.studentmusic.tv

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Next program terdekat : lanjutan seri2 Musikal Film ,serial sintron musikal, expedisi Clip, SMTV non stop akustik unplug, dan masih banyak lagi,

MDG (MUSIC DEVELOPMENT GOAL) PROJECT

Semi Grant Program 2010-2011 supported by Student Music TV(SMTV) dan QB Youth MusiX Trust .

Output : video clip/film musikal/episode music tv 4 nation building, sandiwara radio musikal, event program, dll

"Film Musikal SMTV adalah community based production , kolaborasi band/musisi beradu akting dengan student artist/talents, dan produksi lapangan antara SMTV dan sekolah broadcast terpilih". Ditujukan sekaligus mengangkat keseluruhan lagu2 koleksi band/musisi dalam satu albumnya.Project selain ditujukan untuk tayang di daerah2 melalui jaringan tayang resmi SMTV(28 tv)& bioskop acara komunitas (Blitz Megaplex, TMII, jaringan KFN, live accoustic& movie in the garden Mall), dapat menjadi suplemen tambahan di dalam album sebagai free dvd film, bonus bagi yang membeli cd lagu.
Sistem produksi film musikal yang dilakukan oleh SMTV menjadi sebuah skala project investment yang sangat terjangkau,yang mana tujuan utamanya adalah lebih ke added values album/sisipan gratis agar orang lebih tertarik untuk membali album lagu, jadi bukan menjual film tujuan utamanya."
----------------------------------------------------------------------------
SMTV update news :
SMTV program musicmall.tv bareng radio dan tv seIndonesia,antara lain menjual truetone (sms pulsa) , titip album, dan e-Album program(cetak by order). Pemasaran di jaringan 100 toko radio FM dan tv lokal yg dimiliki bersama antara SMTV dan afiliasi jaringan ,launching Januari 2011, soft launching trial Desember 2011.
Jaringan TV pemasaran lewat episode2 tayang,jaringan radio dg intens announcement . Koleksi yg dijual semuanya adalah karya anak bangsa .

alat-alat musik tradisional Indonesia

alat-alat musik tradisional Indonesia

Alat - Alat Musik Tradisional Indonesia, Kenali dan Patenkan

Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah mendengar alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.

angklung


Kulintang


Rebana


Sasando


Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia ‘dicuri’ oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Berikut 28 Jenis Alat musik tradisional Indonesia yang dikutip dari wikipedia antara lain meliputi:
  • Angklung


  • Bende


  • Calung


  • Dermenan


  • Gamelan


  • Gandang Tabuik


  • Gendang Bali


  • Gendang Karo


  • Gendang Melayu


  • Gong Kemada


  • Gong Lambus


  • Jidor


  • Kecapi Suling


  • Kendang Jawa


  • Kenong


  • Kulintang


  • Rebab


  • Rebana


  • Saluang


  • Saron


  • Sasando


  • Serunai


  • Seurune Kale


  • Suling Lembang


  • Suling Sunda


  • Talempong


  • Tanggetong


  • Tifa


  • dan lain-lainnya….



  • Berikut Update Gambar Alat Musik Tradisional lainnya :

    Blibing


    Bonang Barung


    Kenong


    Kendang


    Rebab


    Saron


    Saung Gauk


    Siter


    So-duang


    Terompet Reog

    Peningkatan Kualitas Musik Dalam Negeri

    Peningkatan Kualitas Musik Dalam Negeri

    Peningkatan Kualitas Akustik Musik Tradisional Indonesia




    Peningkatan kualitas akustik musik tradisional Indonesia

    Latar Belakang:

    · Proposal ini disusun dengan latar belakang Visi ITB yaitu : ITB menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia, yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat dan sejahtera, dan juga Misi ITB yaitu : Memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan oleh masyarakat, dengan jalan melaksanakan tridarma berupa penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat dengan cara yang inovatif dan bermutu tinggi, serta tanggap terhadap perubahan global dan tantangan lokal. Serta Sasaran-nya antara lain : Menjadi perguruan tinggi penelitian dan pengembangan, agar selalu berada di garis depan sains, teknologi dan seni, melalui peran aktif dalam kemajuan keilmuan dunia dan kemampuan mengembangkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas potensi dan keunikan bangsa serta menjadi institusi yang dapat memandu perubahan yang terjadi di masyarakat melalui wawasan nilai moral dan etika, serta karya pengabdian masyarakat yang berkualitas. Visi ITB tersebut dapat menunjang Visi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata : Terwujudnya jatidiri bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka multikultural, kesejahteraan rakyat dan persahabatan antar bangsa. MISI nya antara lain : Melakukan pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang berlandaskan nilai luhur ; dan melakukan pengembangan sumber daya kebudayaan dan pariwisata.
    · Pada Rencana Strategis Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 2005-2009 diungkapkan : Proses globalisasi yang dimotori oleh kemajuan di bidang “Triple T”: Tourism,Telecomunication, dan Transportation telah mendorong berbagai negara mengembangkan ketahanan budaya agar dapat bertahan dari terpaan globalisasi serta mengembangkan pariwisata sebagai usaha kemajuan ekonomi bangsanya. Upaya ini dilakukan berbagai negara, tak terkecuali Indonesia terus berupaya mengembangkan kebudayaan dan pariwisata sebagai salah satu andalan Pemerintah dalam memulihkan dari kondisi krisis bangsa. Adapun persoalan dalam pengembangan kebudayaan saat ini adalah bagaimana membangun karakter bangsa (nation and character building), serta bagaimana setiap warganegara diberi akses untuk saling mengenal kebudayaan yang berbeda agar dapat hidup berdampingan secara damai sebagaimana yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa (the founding fathers) dalam mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu prioritas pembangunan kebudayaan diarahkan untuk MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR dengan kebijakan yang diarahkan untuk: revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas nasional. Salah satu sasaran pengembangan kebudayaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2004 – 2009 adalah: Meningkatnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya. Selanjutnya secara lebih terfokus sasaran kebudayaan yang telah ditetapkan dalam RPJM tersebut salah satunya adalah : Terwujudnya industri dan karya budaya yang mengacu pada budaya bangsa, dan perlindungan hukum individual dan komunal.
    · Penilaian dan Kajian Lingkungan Eksternal menunjukkan adanya peluang antara lain:
    • Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak positif terhadap ketahanan budaya dengan adanya akulturasi budaya yaitu cirikhas dan identitas kebudayaan semakin berkembang;
    • Penghargaan dunia atas warisan budaya lokal mampu mengangkat citra dan martabat bangsa dan negara;
    • Banyaknya lembaga/pihak di luar negeri yang tertarik akan kekayaan budaya bangsa baik berupa benda peninggalan sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) maupun tak benda seperti kesenian dan nilai tradisi;
    • Kemajuan teknologi membuka peluang untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa baik berupa benda peninggalan sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) maupun tak benda seperti kesenian dan nilai tradisi bagi kesejahteraan masyarakat;
    • Kekayaan alam dan budaya yang melimpah mampu menjadikan keragaman dan keunikan daya tarik alam dan budaya sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan.
    Ancaman yang diidentifikasi antara lain :
    • Kekayaan budaya bangsa baik dalam bentuk benda (tangible) dan yang tak benda (intangible) belum dikelola secara sinergis dalam rangka pembangunan nasional;
    • dengan dilaksanakan otonomi daerah, pengelolaan Benda Cagar Budaya oleh daerah menjadi kurang maksimal, hal ini disebabkan antara lain : masalah kemampuan SDM, kapasitas sumber daya dan pendanaan yang terbatas;
    • Masih kurangnya penghargaan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual di bidang kebudayaan dengan melihat terjadinya hak paten atas karya dari pembajakan karya seni dan film;
    • Lemahnya SDM pengelola kekayaan budaya baik di tingkat pusat, daerah dan masyarakat;
    • Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak negatif terhadap ketahanan budaya seperti kemungkinan terjadinya erosi ciri khas dan identitas nilai budaya Indonesia;
    • Lajunya pembangunan ekonomi yang kurang diimbangi oleh pembangunan karakter bangsa akan mengakibatkan krisis budaya yang selanjutnya memperlemah jatidiri bangsa (nasional) dan ketahanan budaya;
    • Apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam negeri masih rendah, antara lain karena keterbatasan informasi;
    • Maraknya hambatan regulasi akibat Otonomi Daerah yang bertujuan dan berlomba-lomba mengejar dan menaikkan PAD yang terkait dengan perijinan, pajak, dan retribusi daerah;
    • Pelaksanaan otonomi daerah di bidang kepariwisataan secara penuh dan mandiri di berbagai daerah mempengaruhi lemahnya koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan kepariwisataan padahal kegiatan pariwisata memiliki dimensi yang lintas wilayah dan lintas sektor.
    Sementara itu kekuatan nya antara lain :
    • Kekayaan nilai budaya bangsa, yang bersumber pada keanekeragaman suku, bahasa, etnis, adat istiadat dan kekayaan nilai budaya lainnya (multikultural -> pluralisme);
    • Telah disusun Konsep Pembangunan Berwawasan Kebudayaan, dimana orientasi pembangunan tidak semata-mata berorientasi ekonomi tetapi juga diperlukan sentuhan budaya yang akan menjadi perekat keuntuhan NKRI;
    • Telah disusun Pedoman Etika Kehidupan Berbangsa yang mengangkat nilai-nilai luhur budaya bangsa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa saat ini dan mendatang;
    • Telah tersedianya Standar, Pedoman teknis, Kriteria, dan Prosedur pengelolaan kebudayaan;
    • Keragaman seni dan semakin banyaknya keunikan budaya menjadi warisan dunia diantaranya wayang dan keris telah ditetapkan sebagai warisan dunia;
    • Karena potensi ekonomi pariwisata relatif besar dan menjanjikan untuk meningkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja, pemerintah berusaha untuk memberikan kemudahan agar pengusaha tertarik untuk berusaha di bidang pariwisata, dan sebaliknya para pengusaha sendiri berminat cukup besar untuk mengembangkan usahanya di bidang pariwisata, sehingga jumlah usaha pariwisata semakin meningkat;
    • Dengan Otoda akan meningkatkan kemampuan Pemda untuk membangun destinasi baru khususnya mengembangkan daya tarik wisata baik fisik maupun non fisik;
    • Peran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang aktif dalam berbagai forum kerjasama Kebudayaan dan Pariwisata di tingkat internasional, regional serta subregional memberikan kesempatan yang luas bagi dukungan masyarakat internasional terhadap pembangunan kebudayaan dan pariwisata nasional.
    Sedangkan disisi kelemahannya antara lain :
    • Masih lemahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk dalam negeri, antara lain karena kurangnya informasi;
    • Masih lemahnya peta dan sistem informasi kekayaan budaya berupa peta budaya dan dokumen arsip nasiaonal;
    • Krisis nilai budaya/jati diri (identitas) nasional, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia, makin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme;
    • Masih belum optimalnya implementasi pembangunan berwawasan kebudayaan, tidak mampunya bangsa Indonesia mengadopsi budaya global yang lebih relevan bagi upaya pembangunan bangsa dan karakter bangsa (nation and character building). Lajunya pembangunan ekonomi yang kurang diimbangi oleh pembangunan karakter bangsa telah mengakibatkan krisis budaya yang selanjutnya memperlemah ketahanan budaya;
    • Masih belum optimalnya implementasi Etika Kehidupan Berbangsa. Kebanggaan atas jati diri bangsa seperti penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, semakin terkikis oleh nilai-nilai yang dianggap lebih unggul. Identitas nasional meluntur oleh cepatnya penyerapan budaya global yang negatif;
    • Kurang tersosialisasinya Standar, Pedoman teknis, Kriteria, dan Prosedur pengembangan nilai budaya; Kompetensi dan kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan agar mampu melaksanakan program secara optimal dengan kompetensi pelayanan publik yang tinggi;
    • Database kebudayaan dan pariwisata yang tersedia belum mampu mendukung kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata yang aktual.
    Berdasarkan data dan analisa SWOT tersebut maka pengembangan yang dilakukan antara lain :
    • Peningkatan pengelolaan kekayaan budaya sebagai upaya melestarikan kebudayaan daerah yang beragam dan kaya atas kebijakan lokal (local wisdom) dan kepakaran lokal (local genius);
    • Pengembangan nilai budaya untuk melestarikan tradisi, budi pekerti dan karakter bangsa sehingga mampu menghadapi perubahan besar yang melanda dunia;
    • Pengembangan dan Peningkatan daya saing SDM kebudayan dan pariwisata guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dalam rangka meningkatkan daya saing nasional; Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) sehingga mampu memberikan dukungan dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata;
    • Pengoptimalan kapasitas pusat data dan informasi dalam upaya memperbesar desiminasi informasi pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan kepada masyarakat;
    • Pengelolaan keragaman budaya yang profesional dan sesuai zaman guna meningkatkan daya resistensi terhadap serbuan budaya global yang deras;
    • Pengembangan kekayaan budaya dalam upaya meningkatkan kualitas aset budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
    · Dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional serta Rencana Strategis Pembangunan Kebudayaan dan Kepariwisataan Nasional, program pembangunan kebudayaan dan pariwisata yang akan dilaksanakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di tahun 2005 – 2009 terdiri atas 9 program pokok, diantaranya adalah :
    o Program Pengembangan Nilai Budaya : Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat Indonesia atas nilai-nilai budaya yang tumbuh di seluruh daerah sebagai dasar dalam pengembangan yang berwawasan kebudayaan yang dilaksanakan melalui kegiatan pokok, antara lain : Pelaksanaaan Kebijakan Pengembangan Nilai Budaya di seluruh wilayah Indonesia dan Pendukungan pengembangan nilai budaya daerah.
    o Program Pengelolaan Keragaman Budaya : Program ini terutama ditujukan untuk meningkatkan peranserta dan apresiasimasyarakat di bidang perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni dan film melalui kegiatan-kegiatan pokok antara lain : Pengembangan dan Pelestarian Kesenian, Pendukungan pelaksanaan festival/peristiwa budaya daerah dan Pendukungan pengembangan keragaman budaya daerah.
    o Program Pengelolaan Kekayaan Budaya : Program ini bertujuan untuk meningkatkan upaya-upaya penanaman nilai-nilai kekayaan budaya Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok seperti : Pengembangan Pemahaman Atas Kekayaan Budaya dan Pendukungan pengembangan keragaman budaya daerah.
    o Program Pengembangan Kemitraan : Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya dan kerjasama antar lembaga guna mendukung pembangunan kebudayaan dan pariwisata nasional melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok, antara lain : Pengembangan kebijakan SDM Kebudayaan dan pariwisata nasional, Peningkatan profesionalisme dan daya saing SDM kebudayaan dan pariwisata, Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata dan Pendukungan pengembangan kapasitas pengelolaan kebudayaan dan kepariwisataan daerah.
    Dengan latar belakang Visi dan Misi ITB serta Visi dan Misi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, serta program-program pokok yang dituangkan di dalam Rencana Strategis Departemen Kebudayaan dan Pariwisata seperti diuraikan di atas, maka disusunlah Proposal ini dengan judul : Peningkatan Kwalitas Akustik Musik Tradisional Indonesia

    Pendahuluan:

    Seperti yang sudah umum diketahui, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang bermacam ragam, disamping adanya bahasa daerah yang berbeda-beda, salah satunya juga dicirikan dengan adanya seni musik tradisional yang memiliki keunikan tersendiri. Meskipun memiliki karakteristik tradisional, namun beberapa jenis musik ini sudah cukup dikenal di mancanegara, bahkan ada group/sekehe musik tradisional yang berasal dari luar negeri. Misalnya musik gamelan Bali, musik Gamelan Jawa, angklung dsbnya. Disamping itu, berbagai jenis musik tradisional inipun sudah cukup sering dipagelarkan di berbagai gedung konser yang cukup terkenal di mancanegara. Namun sampai saat ini, tidak ada satupun dari musik tradisional yang memiliki kwalitas seni adi luhung ini yang memiliki 'rumah' berupa gedung konser di daerahnya masing-masing.
    Bagi penonton hal yang terpenting yang diinginkan adalah medan akustik hasil dari pagelaran musik tradisional ini. Untuk mencapai kondisi yang optimal dari medan suara inilah peranan ilmu & teknologi akustik semestinya perlu dilibatkan. Secara umum dapat dijelaskan bahwa medan suara yang diterima oleh penonton dipengaruhi oleh faktor spektral, temporal dan spatial dari medan suara. Untuk memperoleh besaran parameter akustik medan suara dari musik tradisional ini, dapat dilakukan dengan melakukan penelitian psycho & physio-akustik. Hasil response subjektif dan objektif tersebut dapat digunakan untuk menentukan kondisi medan suara optimum yang diharapkan oleh umumnya penonton di dalam suatu gedung konser. Dengan mengubah besaran parameter ini menjadi besaran dimensi arsitektur, maka gedung konser yang 'dedicated' untuk jenis musik tradisional tertentu dapat dilakukan. Hal ini berarti perancangan arsitektur gedung konser tersebut semestinya dapat dilakukan dengan memanfaatkan besaran parameter akustik optimum dari medan suara.
    Disamping faktor ruang gedung konser itu sendiri, karakteristik akustik dari sumber suara, yaitu alat musiknya sendiri, juga memiliki peran yang sangat penting, disamping musik hasil gubahan senimannya. Sampai saat ini dapat dikatakan bahwa belum ada standar karakteristik akustik dari masing2 alat musik tradisional Indonesia ini. Dengan tiadanya standar akustik ini (sesuai dengan faktor spektral, temporal dan spatialnya) menyebabkan terjadinya kesulitan untuk menentukan kwalitas akustik musik tradisional hasil gubahan seniman itu. Hal ini juga menyebabkan terjadinya kesulitan untuk menentukan besaran optimum parameter medan suara itu sendiri, mengingat karaketristik sinyal akustik dari musik itu sendiri sangat menentukan besaran parameter akustik optimum tersebut.
    Sampai saat ini, pada umumnya karakteristik akustik dari alat musik tradisional ini dan juga proses pembuatan alat musik itu sendiri sangat tergantung kepada kemampuan pendengaran, pengetahuan dan pengalaman para pembuatnya (empu). Penilaian subjektif tersebut, diturunkan secara tradisional dari generasi pendahulunya, tanpa disertai dokumentasi teknis yang memadai dan bersifat objektif ( terutama kalau ditinjau dari sisi teknis & karakteristik fisikanya). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pengkajian yang bersifat integral, tentang karakteristik akustik alat musik itu sendiri beserta proses pembuatannya, struktur material dan juga struktur pendukungnya. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan suatu standar dan paten yang semestinya dimiliki oleh masyarakat sendiri (dalam hal ini 'mungkin' dapat dikuasai atau dimiliki oleh negara c.q. Pemerintah, c.q. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata).
    Di sisi pelaksanaan pagelarannya sendiri, set-up panggung dan penempatan posisi alat musik itu sendiri belum dirancang dengan memanfaatkan karakteristik parameter akustik dan juga performansi visual yang optimum. Tentunya dengan merancang set-up dan penempatan yang tepat dapat meningkatkan 'preferensi' medan suara yang diterima oleh penonton. Dalam hal inipun, 'preferensi' yang dituntut penonton dapat diperoleh dengan melakukan pengujian psiko & physioakustik.
    Objektif:
    • Identifikasi potensi musik tradisional dari masing2 daera
    • Standar/paten alat musik tradisional dari masing2 daerah
    • Identifikasi karakteristik akustik alat musik tradisional
    • Dokumentasi proses pembuatan/metalurgi alat musik tradisional
    • Identifikasi subjektif/objektif ‘preferensi’ musik tradisional dengan konsep psiko/phisio-acoustics
    • Perancangan/modeling concert hall yg dedicated untuk masing2 jenis musik tradisional
    • Sosialisasi dan inseminsai ‘finding’ dan ‘hasil’ kepada stake holder.

    Aktivitas

    • Sosialisasi program & pelatihan2 kpd dinas propinsi dan juga kpd masy stakeholder di masing2 propopinsi
    • Identifikasi SDM yang memadai
    • Identifikasi kebutuhan & manfaat di masing2 daerah (multi-purpose hall atau concert hall)
    • Penentuan fokus daerah dan jenis musik tradisionalnya
    • Survei dan pengukuran lapangan =>daerah? prospek?
    • Pengukuran & identifikasi data akustik hasil muhibah pagelaran musik tradisional di berbagai gedung konser
    • Feasibility study ttg pembangunan concert hall musik tradisional =>ekonomi, sosial, budaya dan dukungan stake holder
    • Sustainability development
    Pentahapan/jadwal :
    • Koordinasi SDM
    • Sosialisasi & pelatihan kpd stake holder dari masing2 daerah
    • Penentuan musik tradisional yang menjadi objek penelitian
    • Penysunan dan set-up sarara & prasarana survey lapangan
    • Pengukuran lapangan (standar & karakteristik sumber, karakteristik akustik musik, psiko&physio akustik, survey dukungan masyarakat)
    • Sinyal processing, engineering drawing & data verification
    • Analisa data
    • Drafting paten dan standar
    • Analisa potensi kebutuhan kapasitas,dukungan budayawan dan potensi ekonomisnya
    • Architectural/concert hall design
    • Drafting report
    • Finalisasi report
    • Presentasi hasil penelitian di forum nasional dan internasional, disamping sosialisasi kepada institusi terkait, sponsor dan juga investor.
    • Penyusunan draft kebijakan dan blue-print yang terkait dengan implementasi di masing2 daerah

    Kebutuhan Sarana/Prasarana:

    • Sarana instrumentasi pengukuran (software & hardware)
    • Sarana signal processing
    • Sarana drafting & reporting
    • Fasilitas laboratorium akustik untuk keperluan penelitian Psycho & Physio-acoustics (Fixed & portabel system)
    • Sarana Information Teknologi dan promosi / sosialisasi

    Budgeting :

    • SDM
    • Administrasi, komunikasi & networking
    • Infrastruktur Software + hardware
    • Transportasi (sosialisasi, training, pengukuran & muhibah)
    • Seminar, presentasi & meeting (nasional & internasional)
    • Akomodasi
    • Training (teknis)
    • Pendidikan & beasiswa
    • Promosi + linkage
    • Dukungan sarana & latihan seniman
    • Appresiasi seniman (maestro) dan empu
    • Peningkatan pagelaran & kompetisi
    • Outsourcing (adm, tax, konsultan, hukum, paten, teknis)

    Key Personel :

    • Acousticians
    • Signal processing & komputer
    • Psycho & Phisio Acoustics
    • Architecture & interior design
    • Seniman & Budayawan masing2 jenis musik tradisional
    • Surveyor Sosial, ekonomi & budaya
    • Administrasi dan managemen

    Output dan outcomes :

    • Peningkatan pengetahuan dan pemahaman keilmuan akustik bagi seniman musik tradisional, budayawan & masyarakat
    • Data tentang seluruh potensi (SDM, 'semangat', peminat & pengembangan/peningkatan kualitas) musik tradisional dari masing-masing daerah
    • Standar, 'paten' dan karakteristik akustik dari masing-masing alat musik tradisional
    • Dokumentasi ilmiah proses pembuatan masing-masing alat musik tradisional
    • Rancangan set-up performansi dari masing2 alat2 musik untuk peningkatan kualitas musiknya
    • Karakteristik akustik (spektral, temporal dan spatial) yang optimum untuk performansi musiknya
    • Rancangan dan design arsitektur dari Gedung Kesenian atau Concert Hall yang dedicated untuk masing-masing jenis musik tradisional.
    • Rancangan konsep, renstra, dukungan kerjasama dan kebijakan serta sosialisasi dan promosi.

    perkembangan musik di Indonesia

    perkembangan musik di Indonesia



    Perkembangan Musik Indonesia

    Semakin hari semakin terlihat perkembangan musik indonesia yang semakin pesat. Pihak label tidak perlu repot lagi mencari calon calon musisi baru karena dengan menjamurnya band band ini dari berbagai aliran jenis musik membuat kerja dari pihak label menjadi lebih mudah.
    Zona Indo edisi 10 April 2009 lalu, menccoba kilas balik perkembang musik indonesia, kembali ke puluhan tahun silam.
    Di era 70an, musik Indonesia di dominasi oleh lagu lagu perjuangan, seperti halo halo bandung, maju tak gentar dan lainnya disusul oleh lagu lagu koesplus.
    Sepuluh tahun setelahnya jenis lagu yang mendominasi adalah lagu pop yang mendayu-dayu, bertempo lambat dan cenderung berkesan cengeng. Rinto Harahap, Pance pondaaq, A ryanto, dan Obbie Mesakh adalah nama-nama pencipta lagu yang cukup produktif di era ini.Yup inilah masanya lagu patah hati! Nama-nama seperti; Nia Daniaty, Betharia Sonata, Ratih Purwasih, Iis Sugianto, adalah beberapa nama yang merupakan spesialis lagu sedih.Lagu-lagu balada juga lumayan laku ini mungkin karena temponya lambat juga, Franky dan Ebiet G Ade merupakan musisi yang eksis dijalur ini.
    Setelah Mentri Harmoko melakukan pelarangan terhadap musik cengeng akhirnya, aliran musik ini menjadi surut, dan musik pop Indonesia seperti kehilangan arah. Hasilnya di tahun 90an musik dangdut menjadi lebih hidup dan meriah. Bahkan banyak dari para penyanyi yang tadinya beralirab pop dan rock beralih ke dangdut dan kemudian tercipta jenis musik baru yaitu pop dangdut!
    Disaat yang bersamaan saat musik Pop Indonesia kehilangan Greget, masuklah Ami Search, musisi dari negeri jiran, Malaysia dengan lagunya ‘ Isabela’ dan langsung menjadi Hits! Lagu Isabela inilah yang menjadi lokomotif bagi musisi dan lagu-lagu malaysia lainnya untuk membanjiri pasaran musik Indonesia.Beberapa nama yang menjadi terkenal kemudian adalah Salim Iklim, Ella, Nora, dll. Saat itu musik Malaysia benar-benar merajai musik Indonesia.
    namun ada beberapa musisi yang tetap bertahan dengan alirannya ditengah gejolak musik Indonesia yang tidak stabil tersebut, seprti dewa19, gigi, vina panduwinata dsb.
    Masuk ke era 2000an, musik kita semakin bergelora, mulai banyak musisi musisi daerah yang percaya diri menunjukkan kebolehannya, lewat Indie kompetisi. Perhatian terhadap perkembangan musik indonesia pun semakin terlihat dari banyaknya kompetisi musik untuk mecari bakat bakat baru, serta intens nya media yang menghadirkan program program musik Indonesia di akhir 2009. (dinnaherly)

    Pendapat Para Tokoh Tentang Musik Indonesia

    Pendapat Para Tokoh Tentang Musik Indonesia

    pengertian musik menurut berbagai tokoh

    Pengertian Musik dari Berbagai Tokoh

                Ada banyak sekali pendapat para tokoh tentang perngertian musik. Sebab pengertian musik tidak dapat disama-ratakan, karena setiap orang memiliki pandangan tersendiri tentang apa yang disebut dengan musik menurut pengalamannya masing-masing. Berikut adalah pendapat para ahli tentang apa yang dimaksud dengan musik :

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 musik memiliki pengertian sebagai berikut:
    1. Ilmu atau seni penyusunan nada atau suara dl urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.

    1. Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).

    Menurut Koentjaraningrat pada buku “Pengantar Antropologi” (1986 : 203-204), musik merupakan bagian dari kesenian. Kesenian merupakan salah  satu unsur kebudayaan.

    Menurut Merriam pada buku “The Anthropology of music” (1964 : 32-33), musik merupakan suatu lambang dari hal-hal yang berkaitan dengan ide-ide, maupun perilaku masyarakat.

    Menurut Boedhisantoso, S. dalam buku “Kesenian dan Nilai-nilai Budaya” (1982 : 23) dan Melalotoa dalam dalam buku ”Pesan Budaya dalam Kesenian” (1986 : 27), Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat.

                Menurut pendapat Soeharto. M dalam buku “Kamus Musik”(1992 : 86) Pengertian musik adalah pengungkapan melalui gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Namun dalam penyajiannya, sering dengan unsur-unsur lain, seperti bahasa, gerak, atau pun warna. Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah (pitch) atau naik turunnya. Dapat merupakan satu bentuk rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah (pitch) atau naik-turunnya. Dapat merupakan satu bentuk ungkapan penuh atau hanya berupa penggalan ungkapan. Irama adalah gerak yang teratur yang mengalir, karena munculnya aksen secara tetap. Keindahan akan lebih terasa oleh adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyinya (duration). Disebut juga ritme, rhythme, atau pun rhytm. Harmoni adalah perihal keselarasan paduan bunyi. Secara teknis meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan sesamanya, atau dengan bentuk keseluruhannya.

    Musik adalah seni yang paling abstrak sekaligus juga merupakan realitas fisika bunyi yang memiliki banyak keunggulan untuk membantu pendidikan watak halus seseorang. Musik telah banyak dikaji oleh para pemikir, kaum agama, pendidik, dan teoretikus seni, selain sebagai seni musik banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari tradisi, adat, hiburan, maupun pendidikan.

    (sumber : http://yunacahnjati.Blogspot .com/2008/12/ pengertian-musik.html )


    Pengertian musik dari wikipedia :
    Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam :
    • Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
    • Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
    • Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.

    100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa

    Rilis            : 2005
    Halaman   : 458p
    Penerbit    : KARISMA
    Bahasa       : Indonesia
    Judul          : 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
    PADA TAHUN 1978, ketika buku kontroversial yang ditulis Michael H. Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa) – pertama kali dipublikasikan, banyak kritik menolak Hart yang telah berani memilih orang-orang paling berpengaruh sepanjang sejarah, tetapi juga menyusun peringkat berdasarkan seberapa pentingnya mereka.
    Tidak perlu diragukan lagi, kritik-kritikan tersebut masih menjadi perdebatan sampai sekarang, tapi tidak kurang dari 60.000 kopi buku ini telah terjual. Hart percaya bahwa dalam tahun-tahun yang berselang, pengaruh dari tulisan-tulisan orisinalnya mengalami pasang surut dan nama-nama baru bermunculan di panggung dunia.
    Seperti sebelumnya, ukuran Hart adalah pengaruh, bukan orang-orang paling hebat, tetapi yang paling berpengaruh, orang-orang yang mempengaruhi tokoh jutaan umat manusia, menentukan timbul dan tenggelamnya peradaban, mengubah rangkaian sejarah.
    Dengan biografi-biografi yang jelas, Hart melukiskan karier dan kontribusi mereka dalam penjelasan peringkatnya, ia menyampaikan perspektif baru dalam sejarah, bersama-sama mengumpulkan fakta-fakta vital tentang para pemimpin religius dan politik, para penemu, para penulis, para filsuf, para penjelajah, para seniman, dan para inovator paling terkemuka dunia—dari Asoka sampai Zoroaster. Hampir semua biografi disertai dengan foto-foto atau ilustrasi.
    Pilihan-pilihan Michael H. Hart mungkin mengejutkan. Bukan Nabi Isa maupun Marx, tetapi Muhammad SAW, bagi beberapa orang, ditunjuk sebagai orang yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Argumentasi penulis buku tersebut mungkin tampak meragukan dan mungkin juga meyakinkan para pembacanya, tetapi apakah mereka setuju atau tidak dengan argumentasi-argumentasi tersebut, caranya membuat peringkat bersifat informatif dan menghibur.
    Buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa ini benar-benar karya yang bernilai tinggi. Benar-benar akan menjadi karya yang bersifat kontroversial, provokatif, dan yang sempurna sebagai bahan referensi sejarah atau filsafat. [*]

    Sejarah Musik

    Sejarah Musik

    Sejarah Musik Rock Indonesia


    Saya mencoba menyelamatkan sebuah arsip menarik yang penting tentang runutan sejarah perkembangan musik Rock Di Tanah Air. Untuk referensi dan sumber yang saya dapatkan dari hasil Googling ternyata berada dalam arsip mail seseorang. Silakan nikmati, niscaya anda akan seperti saya, yang terkaget-kaget membacanya.
    -----------------------------------------------------------
    Awal Mula

    Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah
    namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album
    ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

    Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.

    Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.

    Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang
    mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.

    Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
    mantan vokalis Rotor.

    Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground
    manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA
    Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
    Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

    Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah
    label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band
    seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius
    Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

    Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering
    terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.

    Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).

    Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover
    penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
    sebagainya.

    29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek
    Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,
    Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.

    10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
    Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

    Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop

    Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini
    kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,
    Parklife hingga Death Goes To The Disco.

    Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.

    Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-
    komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.

    Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

    Bandung scene

    Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan
    membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

    Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

    Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul “Golok Berbicara”. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

    Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

    Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis’ di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

    Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!

    Scene Jogjakarta

    Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.

    Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry’s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga
    Mesin Jahat.

    Scene Surabaya

    Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.

    Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.

    Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.

    Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel “From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction” (September 96), debut album Dry berjudul “Under The Veil of Religion” (97), Brutal Torture “Carnal Abuse”, Wafat “Cemetery of Celerage” hingga debut album milik Fear Inside
    yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.

    Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.

    Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 – 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.

    Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.

    Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.

    Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.

    Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.

    Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul “Ajang Kebencian”. Selanjutnya label
    INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel “Propaganda” sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Café Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.

    Scene Malang

    Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang “panas” sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap
    saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial
    death metal), No Man’s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).

    Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang
    bertitel “Maggot Sickness” saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang
    diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records

    Scene Bali

    Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di
    Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia
    Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang
    berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

    Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu
    alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes
    dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.

    Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah’ pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N’ Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.

    Indie Indonesia Era 2000-an

    Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.

    Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie’ dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground’ ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground’ semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out’, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis’ dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh
    meninggalkan istilah ortodoks `underground’ itu tadi.

    Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima’ sekarang ini.